Dinkes dan Rutan Kelas II Sanggau Gelar Skrining Percepat Penemuab TBC Aktif

dinkes.sanggau.go.id - Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II Sanggau, melakukan skrining terhadap 372 warga binaan pemasyarakatan (WBP) sekama dua hari (30-31/10/2023) di Rutan Kelas II Sanggau. Kegiatan skrining tersebut bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Sanggau. Wakil Supervisor TB Dinkes Sanggau, Setiyoko mengatakan, kegiatan skrining yang dilaksanakan oleh Rutan kelas II sanggau tersebut bertujuan mempercepat penemuan aktif Tuberkulosis (TB) di lingkungan warga binaan Rutan Kelas II Sanggau.

Dikatakannya, Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menduduki peringkat ke-13 penyakit penyebab kematian tertinggi di dunia. Berdasarkan Global TB Report 2022, Indonesia merupakan negara dengan beban TBC tertinggi ke-2 di dunia setelah India dengan estimasi kasus baru sebanyak 969.000 dan kematian sebanyak 144.000.

“Sementara data Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) per Maret 2023 mencatat notifikasi kasus Tuberkulosis pada tahun 2022 sebanyak 724.309 atau 75 persen dari estimasi kasus baru TBC di Indonesia yang menunjukkan bahwa masih terdapat sebanyak 25 persen kasus yang belum ditemukan dan belum ternotifikasi,” ungkapnya.

Setyoko menjelaskan warga binaan pemasyarakatan (WBP) menjadi salah satu populasi berisiko TB. Lapas, Rutan, dan LPKA merupakan setting tertutup yang memungkinkan kontak erat secara berkepanjangan. Selain itu, jumlah yang tidak sebanding antara penghuni dan kapasitas hunian di sebagian besar Lapas, Rutan, dan LPKA di Indonesia menjadi salah satu faktor risiko tinggi penyebaran dan penularan.

“Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah skrining TB dengan metode skrining gejala dan chest x-ray (ronsen dada). Dengan demikian, sebagai upaya mendukung percepatan penemuan kasus TBC dan penanggulangan TB pada WBP,” pungkasnya. (Dit)


Berikan Komentar

Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin